Tampilkan postingan dengan label pemilihan cairan infus. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label pemilihan cairan infus. Tampilkan semua postingan

Jumat, 23 September 2011

Dasar Teori Pemilihan cairan infus pada pasien Trauma


Pada pasien trauma akibat kecelakaan lalu lintas atau karena sebab lainnya, kita sering  menjumpai keadaan syok hipovolemik alias suatu kondisi dimana terjadi kehilangan cairan darah dengan cepat dalam jumlah yang cukup banyak sehingga komponen darah yang berfungsi untuk mengangkut oksigen  ke organ organ tidak lagi adekuat, menyebabkan gangguan perfusi pada jaringan dan berkontribusi terhadap metabolisme anaerob  dan akumulasi asam laktat. 
Namun, maha besar Allah,, selalu ada upaya homeostasis untuk melindungi terlebih dahulu organ yang dianggap penting yaitu otak dan jantung, dengan cara vasokonstriksi dan mengorbankan perfusi di ginjal, otot, usus, dan kulit.
Kasus kematian pada syok hemoragik disebabkan sebagai hasil dari pola perfusi dan hipoksia jaringan yang progresif juga karena asidosis
Berbagai regimen yang kita kenal untuk penanganan resusitasi cairan yaitu diantaranya adalah koloid, kristaloid, whole blood dan komponen-komponen darah. 

1. Cairan Kristaloid

Larutan kristaloid adalah larutan air dengan elektrolit dan atau dextrosa, yang tidak mengandung molekul besar. Dalam waktu yang singkat, kristaloid sebagian besar akan keluar dari intravaskular . Sehingga volume yang diberikan harus lebih banyak ( 3:1 dengan volume darah yang hilang). Ekspansi cairan dari ruang intravaskuler ke interstitial berlangsung selama 30-60 menit, dan akan keluar sebagai urin dalam 24-48 jam. Secara garis besar kristaloid bertujuan untuk meningkatkan volume ekstrasel, tanpa peningkatan volume intra sel
Meskipun banyak jenis cairan kristaloid yang tersedia, namun NaCl 0,9% dan Ringer laktat adalah pilihan pertama yang paling masuk akal..kenapa masuk akal ..begini nih penjelasannya..